PT PP Presisi Tbk (PPRE) telah merampungkan proyek Main Hauling Road untuk PT Hengjaya Mineralindo, proyek infrastruktur pertambangan berkelanjutan (sustainability) dengan nilai kontrak Rp 206 miliar. Direktur Operasi PT PP Presisi, Rebimun menyampaikan, perseroan bangga dapat menyelesaikan proyek infrastruktur kritis sepanjang 5,2 Km untuk PT Hengjaya Mineralindo. "Melalui proyek ini, kami berharap dapat memperkuat sektor pertambangan di Indonesia, meningkatkan aksesibilitas, dan mendukung operasional pertambangan yang lebih efisien," ujar Rebimun, Selasa (29/8/2023).
Lingkup pekerjaan PT PP Presisi dalam proyek Main Hauling Road meliputi Mobilization and Demobilization, Project Facilities, Cut to Fill dengan kategori Common Soil dan Cut Rock termasuk hauling. Selain itu, perseroan juga mengerjakan Fill Embankment, Road Finish Surface, Bund Wall, dan Drainage Work juga menjadi bagian integral dari proyek ini. Direktur Utama PT PP Presisi, I Gede Upeksa Negara menyampaikan, perseroan berkomitmen menghadirkan solusi infrastruktur bertaraf internasional dengan keberlanjutan yang tinggi.
VIRAL Stiker Prabowo Gibran di Beras Bulog, Siapa Pelakunya? Sosok Zola yang Mengaku Berselingkuh 12 Kali dan Akhirnya Ketahuan, Kisahnya Viral di Medos PP Presisi Rampungkan Proyek Infrastruktur Pertambangan Berkelanjutan Senilai Rp206 Miliar
Pesepeda Viral yang Tendang Pengendara Motor di Sleman Akhirnya Ditangkap, Dinsos: Akan Kami Rawat Terungkap Apa yang Bikin Pengunjung Risih Saat Datang ke MBW Manado, Penjual Lakukan Ini SIAPA Putri Sudali yang Pernikahannya Viral hingga Dihadiri Pejabat dan Personel Boyband Big Bang?
Bu Kades Ngamuk Ayam Rp4,5 Juta Dicuri, Mbah Suyatno Tempuh Jalur Hukum: Diberi Rp1 M Pun Tak Kuakui Halaman 4 "Dengan diselesaikannya Proyek Main Hauling Road, kami percaya bahwa kami telah melangkah lebih dekat dalam mewujudkan visi tersebut untuk Indonesia," ujarnya. Caption
PT PP Presisi Tbk (PPRE) telah merampungkan proyek Main Hauling Road untuk PT Hengjaya Mineralindo. Proyek infrastruktur pertambangan yang berkualitas dan berkelanjutan tersebut memiliki nilai kontrak Rp 206 miliar.