PT ITSEC Asia Tbk (Perseroan) melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) dengan kisaran harga saham ditetapkan di rentang Rp100 Rp110 per saham. Perusahaan yang bergerak di bidang penyedia layanan, solusi, dan teknologi keamanan informasi ini menargetkan dapat menghimpun dana sebanyak banyaknya Rp110,9 miliar atau setara dengan 15,64 persen dari total modal ditempatkan. Direktur Utama ITSEC Asia, Andri Hutama Putra mengatakan, dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi efek rencananya akan digunakan perseroan untuk modal kerja, perluasan tim cybersecurity, R&D.
"Dana IPO juga kami gunakan untuk pengembangan produk, peningkatan alat teknologi dan berbagai rencana taktis untuk mendorong pertumbuhan pendapatan di masa depan," kata Andri saat Due Diligence Meeting & Public Expose dalam rangkaian proses IPO di Jakarta, Selasa (18/7/2023). Dikatakannya, sebagai bagian proses IPO, perseroan telah mengantongi surat pre efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dengan masa penawaran awal bagi calon investor sejak tanggal 14 – 21 Juli 2023. "Masyarakat selaku calon investor dapat menghubungi pihak penjamin emisi efek ITSEC Asia, yakni Mirae Asset Sekuritas untuk melakukan pemesanan saham ITSEC Asia dengan kode emiten CYBR," katanya.
Partai Kebangkitan Nusantara Sultra Ajak Masyarakat Buton Menangkan Prabowo Gibran di Pilpres 2024 Mobil Pendukung Prabowo Gibran Ditembak OTK di Bantaeng Timnas Indonesia Bisa Raup Rp15 Miliar di Piala Asia 2023, Berikut Syarat dan Ketentuannya
Info Survei Elektabilitas Capres Cawapres 2024, Terungkap Paslon yang Kuasai Jatim, Jabar dan Jateng Halaman 4 Bali Targetkan Rp 750 Miliar dari Pungutan Wisatawan Mancanegara Bu Kades Ngamuk Ayam Rp4,5 Juta Dicuri, Mbah Suyatno Tempuh Jalur Hukum: Diberi Rp1 M Pun Tak Kuakui Halaman 4
Prospek pertumbuhan industri teknologi keamanan siber di Indonesia masih sangat luas sehingga perseroan aksi korporasi dengan melantai di Bursa Efek Indonesia melalui Penawaran Umum Perdana Saham (IPO). "Langkah IPO ini sebagai bentuk penguatan bisnis dan reputasi perseroan untuk mendukung strategi dan taktik perseroan mengembangkan layanan dan menjangkau pasar," katanya. Disinggung soal kinerja, perseroan berhasil meningkatkan pendapatan bersih sebesar 154 persen dari periode satu tahun 2020 dibanding dengan periode satu tahun 2022.
Tahun 2021 pendapatan bersih tumbuh sebesar 60,93 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020, dan pada tahun 2022 tumbuh sebesar 58,07% dari dibandingkan tahun 2021. "Total pendapatan bersih diperoleh dari laporan konsolidasi perseroan yang beroperasi di tiga negara yaitu Indonesia, Singapura, dan Australia. Pertumbuhan bisnis ini menjadi tolok ukur kesuksesan ITSEC Asia menjadi salah satu perusahaan keamanan informasi yang terdepan dan terpercaya di industri ini," katanya.