Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menceritakan perjuangannya untuk mempermudah dagang Indonesia dengan Uni Eropa (EU). Ia berharap perjanjian dagang dengan EU bisa dirampungkan akhir tahun agar perdagangan Indonesia bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. "Saya baru pulang dari India bertengkar. Saya bilang sama EU itu kok kita ribut terus. Anda (EU) sama Tiongkok nggak ribut, sama Vietnam nggak ribut, sama Thailand nggak ribut, kok sama kita ribut terus?" kata Zulhas dalam kegiatan Sosialisasi Kebijakan Perdagangan Luar Negeri di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Padahal dia menyebutkan tidak ada produk dagang dari EU yang disusahkan oleh Indonesia. "Tidak ada Indonesia persulit EU nggak ada. Nah perdagangan Indonesia dan EU itu kecil 1/3 atau 1/4 Vietnam, 1/4 EU dengan Thailand, 1/4 EU dengan Singapura jadi kita masih kecil," tambah Zulhas. Karena itu, Ketua Umum Partai PAN ini berharap dengan adanya CEPA antara EU dan Indonesia perdagangan bisa lebih mudah.
Sebab saat ini perdagangan Indonesia dengan EU dikenakan berbagai tarif, seperti sepatu 9 persen dan Tuna 20%, sedangkan produk tersebut tidak dikenakan tarif atau 0% di Vietnam dan Thailand. Masih Ingat Pemeran Pak Hendra di Sitkom OB? Artis Lawas Kini Banting Setir, Profesi Barunya Disorot Ingat Ozy Syahputra, Hantu Botak di 'Si Manis Jembatan Ancol'? Usia 61 Masih Energik, Gaya Disorot!
Sosok Eddy Siswanto, Dulu Dikeluarkan Dari Masterchef Karena Nyontek Resep Kini Jadi Chef Abal abal Dulu Mundur dari MasterChef Indonesia, Bos Restoran Ini Bicara Penilaian Chef Juna dan Renatta Cs Dua Pelaku Mutilasi Mahasiswa di Sleman Dituntut Hukuman Mati, Jaksa: Di Luar Batas Kemanusiaan
Ingat Mancho yang Dulu Dibelikan Guru Seragam karena Tak Mampu, Kini Kerja di Bank Terkenal Cerita Mendag Zulkifli Hasan Perjuangkan Kemudahan Perdagangan RI ke Uni Eropa Bu Kades Ngamuk Ayam Rp4,5 Juta Dicuri, Mbah Suyatno Tempuh Jalur Hukum: Diberi Rp1 M Pun Tak Kuakui Halaman 4
"Kemendag bekerja keras agar hambatan hambatan dagang bisa diselesaikan. Perjanjian antar ASEAN sudah. Jadi ASEAN akan mencoba seperti EU, Kita akan coba digitalisasi. Soal waktu saja, ya pabeannya, ya tarifnya, tanda tangannya nanti semua elektronik. Sudah selesai aturannya Indonesia dengan Korea Selatan, Tiongkok, Jepang, sudah diselesaikan. Sama EU sudah 9 tahun belum kelar," jelas Zulhas. Zulhas menambahkan permasalahan EU dengan Thailand bisa 8 tahun selesai. Begitu juga dengan Vietnam. Namun hal ini tidak berlaku untuk Indonesia, karena menurutnya kurang pintar. "8 tahun yang lalu EU minta belanja ikut pemerintah. Tapi Indonesia menolak, Vietnam terima, Thailand terima jadi Indonesia yang dulu lebih tinggi jadi disalip. Mudah mudahan nanti akhir tahun (EU Indonesia) selesai," ucap Zulhas.
Sebagai informasi, kegiatan ini dihelat oleh Ditjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag dan diikuti oleh 200 eksportir Indonesia.